Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2017

Sepiring

Gambar
S E P I R I N G Bukan bintang nan jauh di angkasa Bukan hanparan emas permata Bukan kapal pesiar mewah yang mengarungi samudera Bukan ….. Bukan ….. Bukan ….. Aku menunggu engkau meninggikanku dalam kemuliaan Aku menunggu engkau menyebutku dalam lautan doamu Aku menunggu engkau melabuhkan harapanku dalam hidupmu Yang kupinta hanya sesederhana sepiring ketupat saat lebaran tiba Hanya sepiring saja tak lebih Ya ….. hanya sepiring * Telah dimuat di harian Kabar Madura pada Senin, 11 September 2017

Riyoyo Kupat

Gambar
RIYOYO KUPAT Dalam tradisi Jawa kuna, Kupatan atau Badha Kecil (Hari Raya Ketupat) dirayakan sepasar (5 hari) setelah Hari Raya Lebaran (Idhul Fitri). Jadi Kupatan jatuh pada tanggal 6 Syawal tahun Hijriyah. Maka masyarakat baru membuat ketupat pada tanggal 6 Syawal dan seterusnya. Biasanya, mereka membawa ketupat ke punden desa atau tempat-tempat keramat dan digantungkan di kusen pintu rumah untuk sesaji. Kupatan juga disebut Badha Kecil (Hari Raya Anak-Anak), karena dipercaya sebagai perayaan kegembiraan ruh anak-anak kecil yang telah meninggal dan mendapat kiriman sesaji dari para rang tua mereka. OLeh karena itulah bagi para rang tua yang mempunyai anak kecil yang sudah meninggal atau pernah keguguran wajib membuat ketupat untuk sesaji. Setelah datangnya Islam, tradisi Ketupat tidak serta merta dilarang dan tetap dipertahankan. Masyarakat merayakan Hari Raya Ketupat sebagai bentuk rasa syukur karena telah menunaikan ibadah Puasa Syawal selama 6 hari. Ketupat juga ...