Rindu

Masjid Agung Tuban


R I N D U

Bila rasa tak mau beranjak dari peraduan
maka cinta akan bersemayam
Bila hati telah terpaut pada kehendak
maka bukan bibir yang akan terucap

Kata frasa dan kalimat hanya menjadi hamba sahaya
yang tunduk pada tuannya
Pena tinta dan tangan tak lagi berharga
nampak hina dina

Apa yang kau rindu
jika hanya berangan hampa
Di mana kan kau cari
jika raga tak sudi bangkit
Siapa yang mau menjemputmu
jika rupa tak berbudi

Sudahlah …..
Biarkan rindu pergi mengejar mimpi
Sudahlah …..
Tinggalkan rindu menjadi mantan
Tak usah kau hiraukan kepahitan
Apalagi kau tengok jadi kenangan

* Telah dimuat di harian Kabar Madura pada Jumat, 25 Agustus 2017

Komentar

Posting Komentar

Silahkan komentar, Friend !

Postingan populer dari blog ini

949 Taman Hijaukan Surabaya

Semua orang tahu bahwa Surabaya kota yang panas. Letaknya yang di tepi pantai memungkinkan Surabaya bersuhu rata-rata antara 32ºC–36ºC. Namun, sepuluh tahun belakangan sejak Surabaya dipimpin Walikota Tri Rismaharini banyak perubahan tata kota yang membuat lebih sejuk. Penataan kota dengan banyaknya ruang terbuka hijau di seluruh wilayah kota Surabaya tidak hanya menjadi lebih sejuk, tetapi lebih cantik. Taman-taman yang semula tidak tertata, ditata rapi dan ciamik. Tanah-tanah yang terbengkalai disulap menjadi ruang terbuka hijau yang dapat digunakan warga kota untuk refreshing . Kawasan di bawah jalan tol atau fly over yang biasanya tak terurus dengan baik, kini warna-warni tanaman terlihat sedap dipandang mata. Dalam kurun waktu sepuluh tahun, Surabaya telah menjadi kota taman yang tak kalah dengan kota-kata sejuk di Indonesia. Karenanya pula Surabaya banyak meraih penghargaan dari tingkat provinsi hingga Internasional yang sangat membanggakan. Menutut data Dinas Kebersihan dan Rua...
Baca selengkapnya

RASA MERDEKA

Mulai menulis lagi setelah tidur panjang berkontemplasi itu serasa ada yang berbeda. Ada perasaan yang tidak bisa digambarkan bahkan dituliskan dengan jelas. Antara rasa gamang, ragu, kagok, dan rasa-rasa lain yang bercampur aduk tak karuan. Namun selalu ada kekuatan misterius dalam diri yang kembali mendorong kuat untuk kembali menulis. Ada kekuatan yang mengajak jari-jari menari di atas keyboard . Hampir tiga tahun pandemi melanda membuat pola hidup dan kebiasaan ini berubah drastis. Cara berpikirpun menjadi lebih realistis daripada sekadar mengejar mimpi yang tak jelas. Tidak itu saja, aku merasa cara dan gaya menulisku pun berubah. Ada rasa yang ikut di setiap kalimat-kalimat yang kuketik. Rasa yang lebih ringan, bahagia, dan bebas yang tak pernah aku rasakan dulu saat menulis. Malam ini, di antara bunyi letupan kembang api mengawali kenduri malam tirakatan 17 Agustus 2023 aku mulai menulis lagi. Menulis dengan kemerdekaan rasa. Masih banyak perjalanan yang akan kutulis di journeyq...
Baca selengkapnya

Berkebun Sawi Saat Pandemi

Gambar
Berkebun Sawi Saat Pandemi Sudah lama ingin mencoba menanam sawi. Sudah dapat ilmu cara menanamnya. Sudah punya bahan dan peralatan yang dibutuhkan. Tapi lagi-lagi karena alasan kesibukan, rencana tinggallah rencana. Sampai terjadi masa pandemi COVID-19 yang mengharuskan aku dan keluarga tinggal di rumah saja. Akhirnya, awal maret lalu kami eksekusi rencana menanam sawi. Berikut ini aku tulis secara singkat tahapan yang kami lakukan ketika menanam sawi. Persemaian Siapkan tray semai. Ukuran dan bayaknya lubang tray sesuai selera. Kebetulan kami menggunakan tray ukuran kecil yang terdiri dari 105 lubang. Isi tray semai dengan media tanam cocopeat. Ada 2 macam cocopeat. Bersetat halus dan kasar. Kami pilih yang kasar, karena selain harganya lebih murah juga dapat mengikat akar lebih kuat dan media tanam lehih banyak mengandung oksigen yang diperlukan oleh akar saat berkembang. Pilih biji sawi yang terbaik, agar dapat tumbuh sehat dan cepat. Biji sawi yang ...
Baca selengkapnya