Pelangi di Tepi Laut
Pelangi di
Tepi Laut
Hello, Sahabat traveller. Salam kenal dariku. Via blog ini aku ingin
berbagi kisah perjalananku di berbagai daerah di Nusantara. Namun dalam kisah
perjalanan perdana ini aku pilih satu dulu, ya. Kali ini tentang kisah perjalananku
ke salah satu destinasi wisata baru di Surabaya. Aku sebut baru karena memang
baru setahun lalu tempat wisata ini diresmikan.
Mumpung libur, aku berencana seharian ini untuk traveling yang murah dan mudah. Murah,
karena tak perlu menghabiskan budget besar.
Mudah, karena tempatnya yang relatif dekat dari tempat tinggalku. Pagi-pagi aku
sudah meluncur dengan motor kesayanganku Honda Vario 150 Exclusive Pearl White
yang kuberi nama “Elang”. Aku ajak Elang menyusuri jalanan Surabaya yang masih
sepi menuju wilayah Surabaya Utara. Tujuanku kali ini adalah Jembatan Suroboyo
dan Kampung Warna-Warni. Aku sengaja berangkat lebih pagi, agar tidak panas,
Maklumlah, tempat yang aku kunjungi adalah wilayah pantai. Selain itu, membawa
bekal minum air mineral secukupnya agar tidak dehidrasi, dan kaca mata hitam
anti silau adalah hal wajib yang tak pernah aku lupakan.
Untuk
menuju ke sana dari tempatku di bilangan Surabaya Pusat cukup mudah. Hanya butuh
30 menit jika jalanan sepi seperti saat ini. Tapi jika Sabahat Traveller
berangkat siang hari bisa menempuh perjalanan lebih kurang 45 menit. Kandisi
jalanan Surabaya untuk pengendara motor sepertiku cukup baik. Jalanan mulus dan
lalu lintas Surabaya yang semakin teratur menambah poin menyenangkan bagiku.
Jika dibandingkan beberapa tahun lalu ketika aku menyambangi wilayah utara
Surabaya, kondisi jalanan ini sudah jauh lebih baik.
Okay,
langsung saja simak kisah perjalananku ke Jembatan Suroboyo dan Kampung
Warna-Warni di Surabaya Utara berikut ini, ya Sahabat Traveller.
Karena masih pagi, aku mulai perjalananku ke Kampung Bulak, Kenjeran, Surabaya yang ada di pesisir utara. Kini tampilan kampung ini telah berubah. Kampung ini telah disulap oleh Pemkot Surabaya dengan melakukan pengecatan warna-warni di seluruh eksterior rumah-rumah nelayan, sehingga terlihat lebih menarik perhatian. Atap dan dinding rumah dicat mulai dari warna biru, hijau, ungu, merah, pink, orange, kuning, dan warna-warna cerah yang lainnya. Selain dicat, dinding rumah pun juga diberi tambahan corak agar lebih unik. Pemerinah juga memasang paving di jalan kampung serta membuat jamban. Rumah-rumah di pesisir pantai ini telah berubah drastis, dari wilayah yang terkenal dengan kawasan kumuh mejadi rumah-rumah yang penuh warna cerah yang sangat instagramable. Jadilah kampung di kawasan Cumpat ini dikenal dengan sebutan Kampung Warna-Warni.
Ide
brilian ini tak lain muncul dari inisiatif Wali Kota Surabaya sendiri, Tri
Rismaharini. Wali Kota luar biasa yang tak henti-hentinya mengubah Surabaya
menjadi kota yang lebih bersih dan indah. Hal ini juga didasari oleh
cita-citanya yang ingin menjadikan wilayah pesisir Pantai Kenjeran menjadi obyek
wisata bagi masyarakat lokal maupun mancanegara. Tak hanya itu, Kampung
Warna-Warni ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dan perekonomian
warga sekitar yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan. Serta untuk
menggiatkan kembali keberadaan Sentra Ikan Bulak (SIB) yang sudah dibangun
cukup lama. Dengan adanya Kampung Warna Warni, maka terciptalah lingkungan yang
indah dan bersih di wilayah Surabaya Utara, khususnya di kawasan wisata Pantai
Kenjeran, Surabaya.
Untuk
menuju ke tempat ini juga sangat mudah, lho Sahabat Traveller. Kalau kamu dari
arah Kenjeran Park, langsung saja ke arah Pantai Kenjeran Lama yang nantinya
akan melewati Jembatan Suroboyo. Yap, lokasinya memang dekat dengan Jembatan
Suroboyo! Dari atas Jembatan Suroboyo, kamu dapat melihat dengan jelas keindahan
Kampung Warna-Warni. Nah, kebayang kan indahnya Kampung Warna-Warni yang di-mix dengan gagahnya Jembatan Suroboyo.
Biasanya banyak pengunjung Jembatan Suroboyo yang berfoto di atas jembatan
dengan latar belakang Kampung Warna-Warni ini.
Jembatan Suroboyo sendiri sebenarnya adalah infrastruktur
jalan berupa jembatan yang menghubungkan kawasan pesisir Surabaya, yakni
wilayah Pantai Kenjeran. Jembatan ini memiliki panjang 800 meter dengan lebar
18 meter dan tinggi 12 meter yang ditahan dengan 150 tiang pancang. Desain
jembatan dirancang melengkung menyerupai busur dengan pemandangan air mancur di
tengahnya. Jembatan ini menghubungkan Jalan Kenjeran menuju arah timur hingga
Jalan Sukarno (MERR) dan Jalan Laguna Surabaya.
Pembangunan jembatan ini dimulai Januari 2015 dan
digarap oleh PT Hutama Jaya, dan telah diresmikan pada 9 Juli 2016 oleh Wali Kota
Surabaya Tri Rismaharini. Walaupun belum lama diresmikan, kawasan Taman Hiburan
Pantai (THP) Kenjeran mulai menampakkan pesonanya. Salah satu pesonanya, yakni
pertunjukan air mancur menarinya. Perpaduan musik yang mengalun dan tata lampu
mampu menghanyutkan suasana di kawasan Jembatan Suroboyo ini. Selain itu, jika
berkesempatan bertandang di Jembatan yang mempunyai pemandangan Selat Madura
ini, kita dapat mengabadikan momen matahari terbit atau matahari tenggelam yang
indah.
Jembatan Suroboyo juga dilengkapi dengan adanya lift
di kanan dan kiri yang diperuntukkan bagi penyandang disabilitas. Hal ini agar
seluruh masyarakat dapat menikmati tempat wisata ini, Sahabat Traveler. Jembatan
Suroboyo ini dibangun juga untuk menunjang industri pariwisata dan ekonomi para nelayan di wilayah Surabaya
Utara.
Jadi, jika kamu melintas di atas Jembatam Suroboyo antara
pukul 4.00 – 5.00 pagi, dapat menikmati indahnya matahari terbit di Selat Madura.
Sembari jalan atau lari pagi kalian dapat melihat pesona Kampung Warna-Warni
dari atas jembatan. Begitu juga di siang hari, walau cukup terik pemandangan
Kampung Warna-Warni akan mampu membuatmu ingin sekadar selfie atau malah hunting
fotografi. Namun, jika kamu berkesempatan berkunjung di sore hari, dapat
menyaksikan matahari tenggelam di ufuk barat Selat Madura. Beberapa saat
kemudian kamu akan dibuat takjub oleh indahnya air mancur warna-warni yang
menari seirama alunan lagu.
Kampung Warna-Warni dan Jembatan Suroboyo telah
menjadi ikon baru kota Surabaya, Sahabat Traveller. Dua tempat ini bak pelangi
di tepi laut. Jangan lewatkan kesempatan untuk explore tempat ini. Apalagi jika kalian Arek Suroboyo yang mengaku berjiwa kekinian, rasanya sayang banget
kalau belum pernah ke sini.
Nah, begitulah kisah perjalananku seharian ini, Sahabat Traveler. Sampai ketemu di kisah perjalanan selanjutnya, ya. See you ..... !!!
Nah, begitulah kisah perjalananku seharian ini, Sahabat Traveler. Sampai ketemu di kisah perjalanan selanjutnya, ya. See you ..... !!!
Komentar
Posting Komentar
Silahkan komentar, Friend !