Ala Bisa Karena Biasa


ALA BISA KARENA BIASA

            “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan” (QS. Al Alaq : 1). Sebuah ayat yang sangat familiar di kalangan kaum muslimin. Sebuah perintah Allah pada seluruh umat manusia untuk membaca. Membaca di sini dapat bermakna konotatif maupun denotatif. Jika membaca dimaknai secara denotatif, maka perintah membaca bagi umat manusia sudah dimulai hingga usia dini hingga lanjut.
            Benar sekali, inilah yang terjadi padaku. Beruntunglah aku lahir dan besar di lingkungan yang suka pada buku. Dari mulai bangun pagi hingga tidur malam selalu ada anggota keluargaku yang terlihat membaca buku. Mungkin lantaran itulah aku sudah dapat membaca di usia dini. Buku seakan mempunyai magnet tersendiri buatku. Bagiku keasyikan membaca melebihi keasyikan kids jaman now dengan games di gawainya. Kebiasaan membacaku makin bertambah saat masuk bangku sekolah. Apalagi jika nilaiku bagus di sekolah, maka Papi selalu mengajakku pergi ke toko buku dan membebaskanku memilih buku yang kusukai. Keranjingan membaca makin menjadi saat sudah bekerja. Setiap gajian selalu belanja buku terlebih dahulu sebelum belanja keperluan yang lain. Bahkan sering kalap belanja buku jika melihat buku baru. One day one book pernah menjadi motto hidupku.
            Namun, kebiasaan membacaku tidaklah selalu mulus. Bertambah banyaknya beban pekerjaan membuat waktu membacaku berkurang Hingga merosot menjadi satu buku dalam satu bulan. Keadaan makin parah hingga timbul perasaan sayang membelanjakan uang untuk sekadar membeli buku setebal 50 halaman saja. Beruntung setahun yang lalu aku masuk sebuah komunitas literasi yang ternama yakni Forum Lingkar Pena. Komunitas inilah yang menjadi pemantikku untuk mulai semangat membaca lagi.
            Di Forum Lingkar Pena Jawa Timur ada program Reading Challenge via grup WhatsApp. Program Reading Challenge ini dibagi dalam 4 kelas, yakni kelas Reader (R), Midle Reader (MR), High Reader (HR), dan Super Reader (SR). Pada kelas R, peserta diwajibkan membaca minimal 5 halaman per hari selama 30 hari dengan batas update setiap pukul 6.00. Lewat dari waktu yang ditentukan jika peserta terlambat atau tidak update maka mendapat tanda (x). Jika sudah 7 kali mendapat tanda (x), maka peserta dinyatakan tidak naik kelas. Enaknya di kelas ini, peserta bebas membaca buku cetak, e-book, komik, dan lain-lain. Aku sendiri lolos kelas R dengan membaca 11 buku dengan total 3.129 halaman dan menempati peringkat 1 serta berhak naik ke kelas MR. Berarti rata-rata per hari, aku telah membaca 104 halaman.
            Pada kelas MR, peserta diwajibkan membaca 15 halaman per hari selama 40 hari dengan batas update setiap pukul 6.00. Lewat dari waktu yang ditentukan jika peserta terlambat atau tidak update maka mendapat tanda (x). Jika sudah 7 kali mendapat tanda (x), maka peserta dinyatakan tidak naik kelas. Di kelas ini peserta harus membaca buku sesuai tema yang ditentukan. Buku boleh berupa buku cetak atau e-book. Jika sebelum 7 hari buku sesuai tema telah selesai dibaca, maka peserta bebas membaca buku apa saja. Saat kelas MR yang lalu, aku mampu  membaca 25 buku dengan total 7.632 halaman dan menempati peringkat 1 serta berhak melanjutkan ke kelas HR. Berarti rata-rata membacaku per hari naik menjadi 190 halaman.
            Kini aku baru masuk kelas HR. Walau kemampuan membacaku per hari semakin meningkat, tetapi untuk mengikuti Reading Challenge kelas HR yang semakin menantang ini  kemampuan yang hanya 190 halaman per hari tidaklah cukup. Kemampuan membacaku ini masih harus lebih ditingkatkan. Mamaksimalkan waktu luang sekecil apapun untuk membaca amatlah penting, Tentu niat ini bukan untuk memenangkan sebuah kompetisi membaca. Justru yang terpenting adalah mengamalkan perintah Allah yang terdapat dalam QS. Al Alaq : 1.

            Reading Challenge hanyalah sebuah pemantik. Selebihnya adalah tekat kuat dan pembiasaan setiap hari. Dengan sebuah keyakinan bahwa “Ala Bisa Karena Biasa” semoga dengan menata niat, aku dimudahkan Allah untuk kembali pada kebiasaan one day one book. Aamiin Yaa Rabbal’alamin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

949 Taman Hijaukan Surabaya

RASA MERDEKA

Berkebun Sawi Saat Pandemi