Menangkal Lupa Perihal Kota Kita
MENANGKAL LUPA PERIHAL KOTA KITA
Oleh : Hd. Aisya
Judul Buku : Prejengane Kutho Suroboyo
Pengarang : FLP (Forum Lingkar Pena) Surabaya
Penerbit : PT. Smelting
Tahun Terbit : 2015
Cetakan : Pertama, Desember 2015
Ukuran : 19,2 cm x 25,8 cm
Tebal : 300 halaman
ISBN : 978-602-71627-1-8
Kearifan lokal adalah semua bentuk pengetahuan, keyakinan, pemahaman atau wawasan serta adat kebiasaan atau etika yang menuntut perilaku manusia dalam kehidupan di dalam komunitas ekologis. Semua bentuk kearifan lokal ini dihayati, dipraktekkan, diajarkan, dan diwariskan dari generasi ke generasi yang membentuk pola perilaku manusia terhadap sesama manusia maupun alam.
Sesuai dengan judul bukunya, yang dapat diartikan ‘wajah kota Surabaya’, buku ini berisi tentang berbagai kearifan lokal kota Surabaya. Buku ini dimasudkan sebagai upaya menghargai kearifan lokal kota Surabaya dengan cara mendokumentasikan lewat literasi yang sangat bermanfaat bagi semua generasi agar semakin mencintai kotanya.
Dunia literasi Indonesia, sangat sedikit yang membicarakan tentang kota Surabaya. Apalagi dari segi warisan budaya lokalnya dengan tuturan ringan. FLP Surabaya berusaha menuangkan kearifan lokal tersebut lewat kisah-kisah menarik yang tumbuh dan mengakar di Surabaya.Membaca buku ini, kita dibawa bernostalgia ke masa kecil kita dan bahkan ke masa orang tua atau kakek nenek kita. Berbagai pesona kota pahlawan yang mulai sulit dijumpai, ditulis apik dalam kisah-kisah bertutur khas arek Suroboyo. Gabungan bahasa Indonesia dan gaya bertutur dialek khas Suroboyoan yang dipilih memperkuat setiap kisah yang disampaikan, namun terasa ringan, tidak membosankan, dan terkadang jenaka.
Kearifan lokal yang diketengahkan dalam buku ini terdiri dari tempat, tradisi, seni pertujukan, lagu, permainan, pengobatan, dan kuliner yang sulit ditemui atau yang masih eksis. Buku ini layak dibaca halayak umum, terlebih generasi muda. Perlunya pengetahuan tentang warisan budaya setempat oleh generasi kini, agar generasi mendatang tidak kehilangan identitas diri.
Kelebihan Buku:
Buku ini mampu memberikan informasi yang lebih lengkap tentang berbagai kearifan lokal yang ada di Surabaya, karena belum banyak buku sejenis yang mengulas hal yang sama. Selain itu, penggunaan bahasa yang ringan dan jenaka menjadikan pembaca tidak mudah bosan.
Kekurangan Buku :
Pada percakapan yang menggunakan bahasa Suroboyoan, tidak disertai transliterasi bahasa Indonesia. Sehingga akan menyulitkan bagi pembaca yang tidak memahami bahasa Suroboyoan. Gambar dalam buku tidak berwarna, sehingga tidak terlihat detail dan menarik. Selain itu, kualitas penjilidan yang kurang baik menjadikan lembar buku mudah terlepas. Sayangnya buku cetakan pertama ini belum beredar bebas di pasaran. Hal ini yang menjadikan pembaca yang membutuhkan harus pandai mencari di kalangan terbatas.
Saran
Buku sebagus ini sebaiknya segera dicetak ulang untuk khalayak umum dengan kualitas yang baik, disertai transliterasi bahasa Indonesia dan glosarium. Pengunaan gambar berwarna akan lebih menampilkan detail dan keindahan kearifan lokal yang diceritakan. Dengan begitu, buku ini akan semakin banyak peminat karena menarik dan mudah dinikmati.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan komentar, Friend !