Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2020

Kontinuitas dalam Menulis

Kontinuitas dalam Menulis Pada tulisan kemarin, aku membahas tentang tips menulis paling jitu yaitu menulislah. Untuk menjaga tetap menulis perlu dilakukan secara kontinu setiap hari. Bagaimana cara untuk menjaga kontinuitas dalam menulis? Berikut cara yang pernah aku lakukan. 1. Kepekaan Seorang penulis harus punya rasa peka terhadap lingkungannya. Kepekaan dapat diasah dengan membuka mata, telinga, dan hati kita. Kepekaan membuat kita melihat, mendengar, dan merasa berbagai hal yang mungkin tidak diperhatikan orang lain. Ini adalah sesuatu yang baik untuk bahan menulis. 2. Membaca   Seorang penulis yang baik adalah seorang pembaca yang baik. Membaca dan menulis adalah dua sisi koin yang tidak bisa dipisahkan. Membaca bisa membuat kita mempunyai banyak bahan untuk menulis. 3. Keberanian Jangan pernah takut untuk menulis sesuatu yang kita yakini. Kita tidak pernah mengetahui pendapat orang tentang tulisan kita, sampai kita menulisnya. Yang penting kita tida...

Tips Menulis Paling Jitu

Tips Menulis Paling Jitu Perkembangan teknologi digital memaksa orang mengikutinya. Penggunakan gawai kini tidak hanya untuk komunikasi dua arah. Hadirnya internet dan berbagai aplikasi pendukungnya membuat orang mempunyai banyak pilihan untuk mengekspresikan diri. Beberapa fitur dalam aplikasi membuat orang dapat menuliskan berbagai hal yang diinginkan. Fasilitas ini dapat digunakan baik penulis maupun yang bukan penulis. Kini kegiatan menulis tidak harya ditujukan untuk hal-hal serius, seperti menulis untuk media massa atau dijadikan buku. Orang dapat menulis caption, status , atau komentar pada media sosial miliknya. Orang dapat menulis ketika marah, sedih, galau, atau senang. Mereka menulis setiap saat tanpa beban. Mungkin bisa 5 – 10 kali menulis setiap hari. Tetapi mereka bukan penulis dan tidak mengaku penulis. Sebaliknya, seorang penulis yang pekerjaannya menulis, belum tentu melakukannya tiap hari, apalagi setiap saat. Sering seorang penulis tidak menulis karena...

Berkebun Sawi Saat Pandemi

Gambar
Berkebun Sawi Saat Pandemi Sudah lama ingin mencoba menanam sawi. Sudah dapat ilmu cara menanamnya. Sudah punya bahan dan peralatan yang dibutuhkan. Tapi lagi-lagi karena alasan kesibukan, rencana tinggallah rencana. Sampai terjadi masa pandemi COVID-19 yang mengharuskan aku dan keluarga tinggal di rumah saja. Akhirnya, awal maret lalu kami eksekusi rencana menanam sawi. Berikut ini aku tulis secara singkat tahapan yang kami lakukan ketika menanam sawi. Persemaian Siapkan tray semai. Ukuran dan bayaknya lubang tray sesuai selera. Kebetulan kami menggunakan tray ukuran kecil yang terdiri dari 105 lubang. Isi tray semai dengan media tanam cocopeat. Ada 2 macam cocopeat. Bersetat halus dan kasar. Kami pilih yang kasar, karena selain harganya lebih murah juga dapat mengikat akar lebih kuat dan media tanam lehih banyak mengandung oksigen yang diperlukan oleh akar saat berkembang. Pilih biji sawi yang terbaik, agar dapat tumbuh sehat dan cepat. Biji sawi yang ...

Lalui Ramadan dengan Rasa Syukur

Lalui Ramadan dengan Rasa Syukur Ramadan tinggal beberapa hari lagi. PSBB karena pandemi COVID-19 belum tahu kapan akan berakhir. Kita masih tetap harus tinggal di ramah. Tak lagi bisa menikmati tarawih berjama’ah atau iktikaf di masjid. Tak bisa bebas berburu takjil atau keperluan Ramadan dan hari raya di bazar Ramadan. Namun, kita harus tetap bersyukur atas semua yang terjadi. Ada banyak hal yang bisa kita lihat pada Ramadan tahun ini dengan rasa syukur. Kita yang biasa beraktifitas setiap hari di luar rumah, sering tak bisa berkumpul dengan anggota keluarga. Kesibukan masing-masing membuat kita terpisah jarak dan waktu. Terkadang untuk sekadar makan siang bersama saja, kita harus membuat janji untuk bertemu di luar rumah. Namun di saat pandemi ini, kita bisa berkumpul di rumah setiap hari. Kita tidak hanya bisa meluangkan waktu untuk saling bicara, tetapi berbagi aktifitas bersama. Kegiatan berkebun, olahraga, memasak, belajar, merapikan dan membersihkan rimah, kini dapat...

Ketika Writer’s Block Terjadi

Ketika Writer’s Block Terjadi Sebagai penulis, aku tentu pernah mengalami writer’s block . Apa itu writer’s block? Writer’s block atau kebuntuan menulis adalah suatu keadaan ketika penulis merasa kehilangan kemampuan menulis atau tidak menemukan gagasan baru untuk tulisannya. Seperti hari ini, ketika harus menyelesaikan script film yang hampir deadline, tiba-tiba saja terjadi writer’s block. Huff … berasa ingin berteriak sekencang-kencangnya. Tapi, karena ini bukan pertama kalinya terjadi, aku sudah tahu apa yang harus aku lakukan untuk mengatasinya. Hari masih sekitar pukul 6.30 ketika kuambil wudhu dan shalat Dhuha. Kulanjutkan mengurut tasbih dan membaca 1 juz Al-Qur’an. Kulangkahkan kaki ke halaman sambil menikmati hijaunya tanaman sayuran yang kutaman. Hitung-hitung olahraga kurapikan dahan pohon delima dan jambu batu yang mulai menjuntai tak karuan. Potong sana potong sisi lumayan membuat badan mulai berkeringat. Setelah menyiram dan menyemprot pupuk organik buatan ...

4 Sistem Berkebun di Lahan Minimalis

4 Sistem Berkebun di Lahan Minimalis Aktifitas untuk mengisi Bulan Ramadan yang harus tetap tinggal di rumah saat diberlakukannya PSBB karena pandemi COVID-19, tidak ada salahnya jika kita mencoba berkebun. Bagaimana jika tidak punya lahan atau halaman untuk bercocok tanam? Tenang! Ada 4 cara berkebun di lahan sempit alias minimalis yang patut kita coba. 1. Vertikultur Vertikultur adalah sistem bercocok tanam yang dilakukan secara vertikal atau bertingkat   indoor atau outdoor . Umumnya, vertikultur dilakukan menggunakan bangunan atau model wadah tertentu untuk penanaman, tergantung kondisi tempat dan keinginan. Sistem vertikultur dipilih biasanya untuk memanfaatkan ruang atau lahan yang terbatas. Bertanam secara vertikultur dapat mewujudkan keselarasan, kesejukan dan keindahan wilayah perkotaan yang dominan dengan bangunan, fasilitas umum, serta permukiman yang padat. Sehingga adanya vertikultur dapat meningkatkan nilai estetika daerah perkotaan. Selain itu, siste...

Meningkatnya Kebutuhan Air Pada Masa Pandemi COVID-19

Meningkatnya Kebutuhan Air Pada Masa Pandemi COVID-19 Awal Maret lalu tepatnya 2 Maret 2020 Presiden Joko Widodo mengumumkan secara resmi adanya warga negara RI yang terjangkit virus corona covid-19. Mulai hari itu pula pemerintah langsung bergerak mengantisipasi penyebaran virus corona. Berbagai cara dan kebijakan dilakukan untuk menangani penyebaran virus corona beserta berbagai dampak sosial, ekonomi, budaya, politik dan keamanan yang ditimbulkannya. Termasuk kebijakan social distancing yang kemudian menjadi physical distancing bagi masyarakat digulirkan. Virus corona tidak hanya ditularkan lewat droplet secara langsung, tapi juga droplet yang telah menempel pada benda disekitar kita atau baju yang sedang kita gunakan. Maka dari itu, sosialisasi 3 cara pencegahan penyebaran COVID-19 mulai disebarluaskan. Masyarakat mulai dihimbau untuk senantiasa menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Semua stasiun televisi, radio, media massa, baliho, banner, dan pos...

6 Penyebab Melonjaknya Biaya Tagihan Listrik Saat Ramadan Dalam Masa Pandemi COVID-19

6 Penyebab Melonjaknya Biaya Tagihan Listrik Saat Ramadan Dalam Masa Pandemi COVID-19 Sejak 15 Maret 2020 Presiden Joko Widodo menghimbau masyarakat agar bekerja diri rumah, belajar dari rumah, dan ibadah di rumah. Himbauan ini bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona covid-19. Sejak itu pula banyak tempat ibadah, sekolah, perkantoran, perusahaan, toko, dan berbagai tempat usaha mulai menyesuaikan dengan kebijakan pemerintah itu. Penyesuaian itu berdampak luar biasa bagi masyarakat. Salah satu dampaknya adalah melonjaknya rekening listrik. Bagaimana bisa hal itu terjadi? Mari kita telusuri beberapa penyebabnya. 1. Bekerja dari rumah Bekerja dari rumah butuh beberapa persiapan peralatan, salah satumya adalah gawai. Gawai seperti laptop dan handphon adalah piranti penting saat bekerja dari rumah. Jika sehari-hari biasanya menggunakan laptop dan handphon hanya saat tertentu saja, maka kali ini mau tak mau harus menggunakannya setiap hari bahkan ...

Memasak Dengan Bahan Minimalis (Part 3)

Gambar
Memasak Dengan Bahan Minimalis (Part 3) Hai, Bunda. Untuk menemani resep Oseng Sawi Jagung Manis yang aku bagikan kemarin, kali ini aku pilihkan satu resep lauk untuk menu buka puasa dan makan sahur. Mengapa perlu lauk? Karena tubuh kita selain membutuhkan, kalsium, mineral, dan vitamin yang terkandung di dalam sayuran, juga membutuhkan protein. Tetap seperti dua bagian resep sebelumnya, aku pilihkan resep masakan dengan bahan yang mudah dicari dan murah dibeli, serta sederhana cara memasaknya. Kita tahu di saat PSBB cukup suliit untuk sekadar keluar rumah berbelanja. Di sisi lain, kita harus menghemat pengeluaran di saat kesulitan ekonomi ini. Nah, langsung saja berikut ini resepnya. Mie Gulung Sosis Bahan: 2 bungkus Mie instan 5 buah sosis Minyak goreng secukupnya Air secukupnya Cara membuatnya: Didihkan air, rebus mie hingga matang, angkat dan tiriskan Campur mie dengan bumbunya hingga rata dan sisihkan Potong sosis menjadi 2 bagian dan kerat m...

Memasak Dengan Bahan Minimalis (Part 2)

Gambar
Memasak Dengan Bahan Minimalis (Part 2) Hai, Bunda. Setelah kemarin aku bagikan resep takjil Bola-Bola Coklat yang manis, hari ini mari kita mencoba memasak sayur, ya. Mengapa harus sayur? Karena tubuh kita membutuhkan, kalsium, mineral, dan vitamin yang terkandung di dalam sayuran. Apalagi saat puasa seperti ini, tubuh perlu asupan makanan sehat saat sahur dan berbuka. Kita tahu di saat PSBB cukup suliit untuk sekadar keluar rumah berbelanja. Di sisi lain, kita harus menghemat pengeluaran di saat kesulitan ekonomi ini. Tenang Bunda, telah aku pilihkan resep masakan dengan bahan yang mudah dicari dan murah dibeli, serta sederhana cara memasaknya. Nah, berikut ini resepnya. Oseng Sawi Jagung Manis Bahan: 1 bonggol Sawi putih 1 bonggol Jagung manis 3 siung Bawang Merah 1 siung Bawang Putih Merica bubuk secukupnya Gula secukupnya Garam secukupnya Minyak goreng secukupnya Air secukupnya Cara membuatnya: Sawi putih dicuci bersih dan dipotong-potong ...

Memasak Dengan Bahan Minimalis (Part 1)

Gambar
Memasak Dengan Bahan Minimalis (Part 1) Bulan Ramadan yang bertepatan dengan pandemi COVID-19, memaksa kita untuk tetap tinggal di rumah saja. Pada masa sulit seperti ini kita perlu menghemat   pengeluaran. Tapi sebagai seorang ibu yang mempunyai anak kecil mulai belajar puasa, tidak ada salahnya kita membuatkan camilan untuk takjil buka puasanya. Camilan untuk berbuka puasa tidak perlu yang mahal ya, Bunda. Kita dituntut lebih kreatif dengan memanfaatkan bahan yang sudah ada di rumah. Nah, berikut ini resep camilan dengan bahan minimalis, praktis dan ekonomis. Bola-Bola Cokelat Bahan: Biskuit marrie secukupnya Susu kental manis cokelat secukupnya Meises cokelat/rainbow secukupnya Cara membuatnya: Ambil biskuit marrie banyaknya sesuai selera, lalu tumbuk hingga halus Tuang susu kental manis cokelat secukupnya di atas biskuit yang telah halus Campur hingga rata dan adonan biskuit dapat dibentuk Bentuklah adonan biskuit bulat seperti bola (be...

Manfaat Memasak Saat di Rumah Saja

Manfaat Memasak Saat di Rumah Saja Seperti pernah kutulis sebelumnya tentang 8 kegiatan yang dapat dilakukan saat di rumah saja, salah satunya adalah memasak. Kegiatan memasak memang sudah biasa kita lakukan sehari-hari. Kita biasa memasak hanya untuk keluarga atau untuk suatu hajatan tertentu. Pada Ramadan yang bersamaan diberlakukannnya PSBB karena adanya pandemi COVID-19 ini, mengharuskan kita untuk tetap tinggal di rumah. Memasak di saat Ramadan bukan hanya suatu keharusan, namun punya beberapa manfaat bagi kesehatan mental/psikis. Berikut ini manfaatnya memasak bagi kesehatan mental/psikis. 1. Membuat Rasa Bahagia Memasak adalah salah satu jenis terapi. Tujuannya mengurangi depresi dengan cara meningkatkan perilaku yang berorientasi pada tujuan. Hasil masakan yang enak dan disukai penikmatnya akan mebuat sang pemasaknya merasa bahagia. 2. Menjadi Lebih Kreatif Memasak dengan bahan sederhana dan mudah ternyata memberi dampak positif bagi kesehatan mental. Memasak...

Menulis Dengan Bahan Minimalis

Menulis Dengan Bahan Minimalis Nastar dan bika, berhias kismis Gemar membaca, lancar menulis Sebuah pantun kilat (karmina) yang ditulis Teguh Wibowo (Kadiv Karya FLP Jatim) siang ini di grup WhatsApp menarik perhatianku. Benar juga pikirku. Seorang penulis produktif pastilah membutuhan bahan bacaan yang bervariasi selain pengalaman dan jam terbang yang tinggi di bidang kepenulisan. Selain itu kualitas tulisan seorang penulis dapat terlihat dari banyaknya bacaan yang telah dilahapnya.                                                    Pantun kilat itu, sungguh suatu tamparan yang keras buatku yang mengaku seorang penulis. Karena sejatinya, selama ini aku hanya suka membaca bacaan yang kusukai. Kurangnya membaca tema-tema bar...