Manfaat Memasak Saat di Rumah Saja


Manfaat Memasak Saat di Rumah Saja

Seperti pernah kutulis sebelumnya tentang 8 kegiatan yang dapat dilakukan saat di rumah saja, salah satunya adalah memasak. Kegiatan memasak memang sudah biasa kita lakukan sehari-hari. Kita biasa memasak hanya untuk keluarga atau untuk suatu hajatan tertentu. Pada Ramadan yang bersamaan diberlakukannnya PSBB karena adanya pandemi COVID-19 ini, mengharuskan kita untuk tetap tinggal di rumah. Memasak di saat Ramadan bukan hanya suatu keharusan, namun punya beberapa manfaat bagi kesehatan mental/psikis. Berikut ini manfaatnya memasak bagi kesehatan mental/psikis.

1. Membuat Rasa Bahagia
Memasak adalah salah satu jenis terapi. Tujuannya mengurangi depresi dengan cara meningkatkan perilaku yang berorientasi pada tujuan. Hasil masakan yang enak dan disukai penikmatnya akan mebuat sang pemasaknya merasa bahagia.

2. Menjadi Lebih Kreatif
Memasak dengan bahan sederhana dan mudah ternyata memberi dampak positif bagi kesehatan mental. Memasak adalah media untuk mengekpresikan perasaan dan melepas kecemasan. Kegatan memasak dengan mencoba berbagai resep dan teknik masak, akan menimbulkan kreatifitas dan ide baru bagi pemasaknya.

3. Meningkatkan Kualitas Hidup
Memasak merupakan cara paling sederhana untuk meningkatkan kualitas hidup. Ternyata, menurut penelitian pada pasien therapeutic cooking menunjukkan memasak dapat mengebangkan kemampuan sosial dan rasa percaya diri. Bagi orang yang kesulitan untuk melakukan kontak sosial, memasak untuk orang lain dan kemudian makan bersama di meja makan dapat memberikan efek positif untuk kesehatan mental. Selain itu, melihat orang lain menikmati dan menyukai makanan yang telah dimasaknya bisa membantu dalam proses membangun kepercayaan diri.

4. Membawa Ketenangan
Bagi kita yang harus tetap tinggal di rumah saat pandemi COVID-19 ini, memasak dapat menjadi sarana meditasi. Memasak dimulai dari memilih bahan, mengupas, mencuci, dan memotong, ternyata dapat membawa ketenangan. Sebab, dengan memasak seseorang akan lupa waktu dan lebih fokus dengan yang dikerjakan. Memasak dapat mengalihkan pikiran dari berbagi tekanan hidup dan meredakan ketegangan saat merasa gelisah.

5. Menghemat pengeluaran
Memasak merupakan salah satu cara yang tepat untuk menghemat pengeluaran. Jika kita mempunyai anggota keluarga lebih dari dua orang, maka kegiatan memasak perlu dilakukan. Bayangkan saja jika kita harus membeli makan di luar tiga kali sehari untuk semua angota keluarga. Berapa banyak pengeluaran yang harus disiapkan untuk sebulan? Maka dari itu, solusinya adalah memasak makanan sendiri? Bukankah dengan menghemat pengeluaran, maka kita dapat mengunakan uang untuk keperluan lain atau menabung. Dengan rajin menabung, tidak menutup kemungkinan kita akan mempunyai dana lebih untuk berlibur ke tempat impian. Dapat pergi berlibur bersama orang terkasih akan membuat hidup lebih bahagia.

6. Menjaga Kesehatan Otak.
Para pakar kesehatan mental selalu mengingatkan bahwa nutrisi yang baik akan membantu menjaga kesehatan otak. Maka, memasak makanan sendiri adalah solusi terbaik untuk menjaga kesehatan mental kita. Dengan memasak sendiri, kita dapat memiih bahan makanan yang baik dan mengolah makanan sehat seperti yang kita inginkan. Memasak mengajarka kita untuk peduli dengan apa yang kita masukkan ke dalam tubuh.

Kegiatan memasak saat harus di rumah saja akan mengeluarkan diri kita dari deretan kaum rebahan. Memasak membuat tubuh dan otak kita aktif bekerja. Memasak makanan sendiri adalah pintu menuju kesehatan jasmani dan rohani kita. Mari kita mulai memasak. Mari kita bahagiakan diri kita dan keluarga kita di bulan Ramadan dengan masakan terbaik kita. Mari kita jadikan diri kita orang yang tetap aktif dan kreatif di saat badan terkurung di rumah. Mari kita buat Ramadan dan PSBB ini tetap menyenangkan.


#bersemadi_harike9
#inspirasiramadan
#dirumahaja
#flpsurabaya


Komentar

Posting Komentar

Silahkan komentar, Friend !

Postingan populer dari blog ini

949 Taman Hijaukan Surabaya

Semua orang tahu bahwa Surabaya kota yang panas. Letaknya yang di tepi pantai memungkinkan Surabaya bersuhu rata-rata antara 32ºC–36ºC. Namun, sepuluh tahun belakangan sejak Surabaya dipimpin Walikota Tri Rismaharini banyak perubahan tata kota yang membuat lebih sejuk. Penataan kota dengan banyaknya ruang terbuka hijau di seluruh wilayah kota Surabaya tidak hanya menjadi lebih sejuk, tetapi lebih cantik. Taman-taman yang semula tidak tertata, ditata rapi dan ciamik. Tanah-tanah yang terbengkalai disulap menjadi ruang terbuka hijau yang dapat digunakan warga kota untuk refreshing . Kawasan di bawah jalan tol atau fly over yang biasanya tak terurus dengan baik, kini warna-warni tanaman terlihat sedap dipandang mata. Dalam kurun waktu sepuluh tahun, Surabaya telah menjadi kota taman yang tak kalah dengan kota-kata sejuk di Indonesia. Karenanya pula Surabaya banyak meraih penghargaan dari tingkat provinsi hingga Internasional yang sangat membanggakan. Menutut data Dinas Kebersihan dan Rua...
Baca selengkapnya

RASA MERDEKA

Mulai menulis lagi setelah tidur panjang berkontemplasi itu serasa ada yang berbeda. Ada perasaan yang tidak bisa digambarkan bahkan dituliskan dengan jelas. Antara rasa gamang, ragu, kagok, dan rasa-rasa lain yang bercampur aduk tak karuan. Namun selalu ada kekuatan misterius dalam diri yang kembali mendorong kuat untuk kembali menulis. Ada kekuatan yang mengajak jari-jari menari di atas keyboard . Hampir tiga tahun pandemi melanda membuat pola hidup dan kebiasaan ini berubah drastis. Cara berpikirpun menjadi lebih realistis daripada sekadar mengejar mimpi yang tak jelas. Tidak itu saja, aku merasa cara dan gaya menulisku pun berubah. Ada rasa yang ikut di setiap kalimat-kalimat yang kuketik. Rasa yang lebih ringan, bahagia, dan bebas yang tak pernah aku rasakan dulu saat menulis. Malam ini, di antara bunyi letupan kembang api mengawali kenduri malam tirakatan 17 Agustus 2023 aku mulai menulis lagi. Menulis dengan kemerdekaan rasa. Masih banyak perjalanan yang akan kutulis di journeyq...
Baca selengkapnya

Berkebun Sawi Saat Pandemi

Gambar
Berkebun Sawi Saat Pandemi Sudah lama ingin mencoba menanam sawi. Sudah dapat ilmu cara menanamnya. Sudah punya bahan dan peralatan yang dibutuhkan. Tapi lagi-lagi karena alasan kesibukan, rencana tinggallah rencana. Sampai terjadi masa pandemi COVID-19 yang mengharuskan aku dan keluarga tinggal di rumah saja. Akhirnya, awal maret lalu kami eksekusi rencana menanam sawi. Berikut ini aku tulis secara singkat tahapan yang kami lakukan ketika menanam sawi. Persemaian Siapkan tray semai. Ukuran dan bayaknya lubang tray sesuai selera. Kebetulan kami menggunakan tray ukuran kecil yang terdiri dari 105 lubang. Isi tray semai dengan media tanam cocopeat. Ada 2 macam cocopeat. Bersetat halus dan kasar. Kami pilih yang kasar, karena selain harganya lebih murah juga dapat mengikat akar lebih kuat dan media tanam lehih banyak mengandung oksigen yang diperlukan oleh akar saat berkembang. Pilih biji sawi yang terbaik, agar dapat tumbuh sehat dan cepat. Biji sawi yang ...
Baca selengkapnya