Postingan

Sedap Malam

Gambar
S E D A P   M A L A M Aku sedap malam Masih kuncup di antara yang mengembang Aku sedap malam Panas terasa matahari memanggang Aku sedap malam Dingin menggigil saat hujan berlinang Aku sedap malam Selalu menanti embun pagi berulang Aku sedap malam Tak pernah tahu kapan kumbang datang Aku sedap malam Berharap pagi cerah saat terkembang Aku sedap malam Menanti waktu terasa panjang Aku sedap malam Pantang gugur sebelum terkembang Ruang Kontemplasi Selasa, 27 Juni 2017 Pukul : 00.07 WIB By      : Hd.Aisya * Telah dimuat di harian Kabar Madura pada Senin, 11 September 2017 

Jatuh Cinta

J A T U H   C I N T A Aku duduk di tepi senja memandang kau menjauh Mataku berkaca saat engkau melambai padaku dari ujung cakrawala Aku tersedu saat engkau tak lagi nampak di balik awan Engkau telah pergi dan aku merasa sendiri Memang akan datang sebelas kawanmu kan menemani hari-hariku Namun tak seistimewa dirimu Sebulan penuh kau telah memelukku dengan kehangatan kebersamaan Setiap malam kulantunkan jutaan lagu pujian tanda kecintaan Setiap saat kau genggam tanganku menapak di taman surga Kini saat kau harus pergi aku hanya berharap kau datang lagi menemaniku Mencintaiku kembali seperti saat ini kau telah tunjukkan padaku Izinkan aku senantiasa bertemu denganmu di tahun-tahun mendatang Izinkan aku bahagia bersamamu karena aku telah jatuh cinta padamu Ramadhan Tempat : Ruang Hati Waktu   : Di penghujung senja Oleh      : Hd. Aisya  

Ziarah

Gambar
ZIARAH Gerbang terbuka sejak subuh hari Mengetuk nurani penduduk negeri Berduyun datang anak beranak Menyibak kenangan yang mulai mengerak Dengung doa kalahkan suara lebah Duduk bersimpuh sambil tengadah Ada yang bersungguh dari hati Ada yang hanya karena tradisi Harum bunga semerbak segala penjuru Menghantar doa kudus keharibaanNya Getar doa membumbung tinggi Luruh bersimpuh di hadapanNya Langkah kaki terhenti di sini Menatap nisan diam tak bergeming Terlintas rasa getir sanubari Masa melaju tak bisa berpaling Ada yang merapal doa seperti berkata seakan si fana bisa menjawabnya Ada yang tumpahkan segala rasa di dada seakan si fana bisa memberi solusinya Ada yang sengaja seperti berpuisi seakan si fana butuh panggung deklamasi Ketika doa telah kehilangan ruhnya apa yang bisa diharapkan oleh si fana Ketika agama hanya berhenti jadi tradisi akankah si fana kelak jadi batu prasasti Ketika kehidupan hanya tempat pura-pura siapa lagi yang bisa menjamin ke...

Main ke Masjid Ternyata Juga Asyik

Gambar
Main ke Masjid Ternyata Juga Asyik Sebuah talkshow untuk kawula muda bertajuk “Main ke Masjid Volume 1” telah sukses digelar pada Minggu, 28 Mei 2017 di Masjid Al Falah Surabaya. Acara yang terselenggara berkat kerjasama1 Day 1 Juz DPA Surabaya, Better Youth Project, FLP Surabaya, GAS, RISMA, dan Sinergi Dakwah ini, memanfaatkan momentum Ramadhan untuk mengajak para pemuda merenungkan pentingnya berhijrah . Acara yang bertempat di ruang utama masjid dan dipandu oleh Ustadz Aditya Abdurrahman ini, diawali dengan datangnya dua cosplayer. Agak mengejutkan memang, karena biasanya kita melihat cosplay di mall atau tempat rekreasi. Tentu ada alasan cosplay dihadirkan dalam talkshow ini. Fajar Riyadi pria dibalik cosplay tersebut menuturkan, ini dilakukan karena kejenuhan akan monotonnya kegiatannya yang hanya meramaikan event berbau anime dan pameran di mall dengan pamer aksi saja. Sehingga ia merasa tidak bermanfaat nyata bagi sesama manusia. Akhirnya ia memutuskan untuk...

Mega

Gambar
Mega Plaaakkk ..... Suara dari dalam rumah bercat merah, disusul suara tangis keras anak kecil menghentikan langkahku. “Rewel lagi ... rewel lagi ... tiap hari ada saja!” suara perempuan menghardik.“Tak usah kau minta yang macam-macam!” omelannya makin menjadi. Refleks tanganku mengetuk pintu. Duuuhhh ... gawat, nih. Aaahhh ... apa boleh buat sudah kepalang basah. Pintu dibuka dengan kasar. Seorang perempuan muda mengenakan tank top nampak di depanku dengan muka masam. Dia Tante Dessy. Tetangga depan tempat kosku. “Ada apa kau?” tanyanya kasar. “eeh ... eeh ... nggak papa, Tan!” jawabku terbata. “Lah, kalau gitu kenapa kau kemari? Ganggu orang saja!” “Eehh ... itu, Dik Mega kenapa, Tan!” tanyaku dengan tangan yang mulai dingin. Mata Tante Dessy melotot padaku. “Tak usah kau ikut campur urusan orang! Urus sana dirimu sendiri! Macam pengangguran saja kau!” Braaakkk ..... Pintu dibanting dengan keras. Jantungku seakan meloncat keluar. Pintu di depanku telah ...